Kamis, 26 April 2012



Dari sahabat untuk sahabat
Di kala sedih menghampirimu, kau segera datang pada dirinya
Kau curahkan semua yang telah terekam dalam hati & fikiranmu
Sampai hati Ia selalu mendengarkanmu meski terkadangkau tak dapat jawaban yang dapat menenangkan kesedihan hatimu
Ia ada di setiap langkahmu. Ia ada di setiap kau ingin teteskan airmata
Bahkan Ia siap memberikan bahunya untukmu
Dan tak jarang Ia ikut merasakan kepedihan yang kau alami
Tangisan & air matanya tak segan ikut mengiringi kisah sedihmu
Ia bela dirimu, meski kau yang buat kekecewaan
Ia bela dirimu, meski ternyata dirimu tak butuh dirinya
Namun…
Apa mungkin ktika kau bahagia, tersenyum, & tertawa, Ia ada di sampingmu…??
Coba fikirkan sekarang..
Apa kau berbagi kebahagiaan padanya…???
Bahkan kau sakiti dengan perkataanmu.
Namun . . .
Meski ia tersakiti, yakinlah dia kan tetap menyayangimu…
Dia lah “SAHABAT

Cinta Sejati
Kadang-kadang aku bertanya?
Masih adakah madah cinta?
Masih adakah puisi cinta?
Masih adakah puisi terbaik?
Masih adakah cerpen terbaik?
Masih adakah cinta, kasih dan sayang?
Masih adakah ketulusan hati?
Masih adakah keluhuran jiwa?
Masih adakah…??????
Ku ikrarkan kata-kata ini
dalam puisi cinta…
ku hadirkan kehangatan cinta
untukmu slalu, bersamamu …
dan cinta ini tak akan pernah berakhir
Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal memilih
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali

Keagungan Tuhan
                                    Merah merona bola api di atas cakrawala
                                      Tanda terbitnya sang surya di ufuk pagi
                                 Suara burung bernyanyi riang bergerak kian kemari
                                 Menggugurkan sejuta embun dari kerindangan daun
                                            Semua itu bukti Agungnya ciptaan Tuhan
                                      Sebagai manusia hendaklah bersyukur
                                                Ketemu lagi akan hari
                                            Setelah sesaat mengunci rasa
                                             Melupakan semua problema
                                          Kini ditantang perjalanan hidup
                                  Membuktikankan semua impian dan harapan
                                      Kalau kita sadar, nyata ataupun tidak
                                                Itulah garis takdir Tuhan
                                              Semuanya ini perjalanan waktu
                                                Manusia hanya bercita
                                              Namun begitu, yakinkan diri ini
                                               Hidup ini jangan disia-siakan





PENYAKIT KEJIWAAN

            Semakin tua umur Bumi semakin banyak penyakit yang bermunculan
Tapi penyakit penyakit gila merupakan penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman atau bakteri melainkan disebabkan oleh manusia sendiri
1. Penyakit Gila No 1 : tidak bisa membedakan ditolak dan diterima
2. Penyakit Gila No 2 : Lebih senang sesama jenis
3. Penyakit Gila No 3 : Takut diambil alih kekuasaannya (terutama oleh PKeI)
4. no 4 : lebih senang makan uang daripada nasi

Hasil Dari Penelitian

Benarkah Penyakit Jiwa Diturunkan?

            Pertama kali saya ingin meluruskan bahwa penyakit gila tidak sama dengan sakit jiwa. Sebutan penyakit gila pun sudah mulai ditinggalkan. Penyakit ini biasanya merujuk pada suatu kondisi gangguan kejiwaan yang dinamakan Skizofrenia. Tidak semua sakit jiwa itu Skizofrenia. Bahkan secara statistik, pasien Skizofrenia hanya sekitar 1% dari populasi penduduka dunia. Gangguan Jiwa yang paling banyak adalah depresi dan gangguan cemas yang malahan seringkali tidak disadari oleh orang.

            Balik ke masalah apakah Skizofrenia merupakan penyakit keturunan. Pada berbagai penelitian ditemukan adanya keterkaitan antara saudara sedarah yang mempunyai kondisi gangguan yang sama. Itulah sebabnya ketika pemeriksaan dengan dokter, biasanya dokter akan bertanya apakah ada keluarga pasien yang sedarah yang juga mengalami kondisi yang sama dengan pasien.

            Biasanya, jika ada gangguan yang sama di keluarga, apalagi yang sedarahnya cukup kuat maka artinya terdapat faktor keturunan dalam kondisi sakit pasien. Adanya keluarga yang sedarah yang juga memiliki gangguan yang sama biasanya merupakan faktor risiko yang bermakna.

            Itulah juga mengapa jika seorang penderita skizofrenia kawin dengan penderita skizofrenia juga, maka kemungkinan anaknya mengalami gangguan jiwa skizofrenia juga akan semakin besar, walaupun belum tentu seorang pasien skizofrenia lahir dari ayah ibu yang salah satunya skizofrenia.

            Penelitian genetik tentang hal ini masih terus dilakukan dan masih akan terus menghasilkan penemuan-penemuan yang hasilnya mungkin akan dapat kita ketahui beberapa tahun ke depan.

4  Hal Yang Membuat Orang Menjadi Gila

            Gila atau dalam bahasa Inggris Madness adalah sebuah Istilah gangguan Jiwa.Gangguan jiwa adalah tidak bekerjanya otak dengan maksimal jadi seolah-olah si pendrita tidak sadar apa yang dia lakukan seperti orang yang tidur sambil berjalan. dan ada beberapa hal yang bisa membuat orang menjadi gila di antaranya adalah

1.Depresi Berat

            Putus asa atau merasa bahwa masalah yang sedang di hadapi sangat lah berat dan tidak sanggup menjalaninya seperti putus hubungan oleh pacar, bangkrut dalam usaha atau Faktor ekonomi

2. Dihantu rasa Ketakutan

            Ketakutan adalah salah satu hal yang bisa membuat orang menjadi gila seperti ketakutan akan sesuatu yang terus membayangi mungkin berimajinasi akan Hantu atau ketautan rasa bersalah

3.Rasa menyesal yang berlebihan

            Semua orang tidak ada yang sempurna, semua manusia pasti pernah berbuat kesalahan, dan kesalahan itu harusnya menjadi peringatan dan pengalaman buat kita supaya kita tidak mengulanginya lagi.kata pepatah "Nasi sudah menjadi bubur" tau kan artinya sobat ? nah kalau kita terjebak dalam rasa di hantui penyesalan yang berlebihan, itu bisa membuat kita mengalami gangguan jiwa

4. Karena Faktor keturunan

            Para ahli medis ada yang berpendapat bahwa ada penyakit gila keturunan.
Solusi menghindari gangguan jiwa adalah dengan kita mendekatkan diri pada tuhan , dan kita menyadari bahwasanya segala sesuatu sudah di takdirkan , dah kita harus sadar bahwa seberat masalah yang kita hadapi masih ada masalah yang lebih berat yang di hadapi oleh orang lain.


Rabu, 25 April 2012

prosa


Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya. 

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia. 

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa. 

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “ Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya. 

Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan. 

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang. 

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat. 

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Kebaikan dari cerita banyuwangi:

1.      Seorang istri dituduh untuk membunuh raden banterang tetapi istri raden banterang berani berkorban bahwa sang istri tidak bersalah, maka sang istri pada saat itu juga berani menceburkan dirinya ke sungai.

Keburukan dari cerita banyuwangi:

1.      Raden banterang tidak terlalu percaya kepada istrinya dan cepat mengambil keputusan diluar dugaan.

Kesimpulan dari cerita banyuwangi:

Kita tidak boleh menuduh seseorang tanpa alasan/ bukti yang kuat